Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, seperti sinar matahari dan angin. Namun, masih banyak dari kita yang tidak tahu bahwa industri energy di Indonesia masih bergantung pada sumber energi fosil, seperti minyak bumi dan batu bara.
Inovasi Pionir Teknologi Hijau
Teknologi hijau adalah suatu cara menghemat energi sambil mengurangi polusi yang dihasilkan oleh industri. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah melihat peningkatan yang signifikan dalam pengembangan teknologi ini.
Salah satu contoh inovasi pionir teknologi hijau di Indonesia adalah proyek “Planned Energy System” (PES) yang dikembangkan oleh PT Bukit Asam. Proyek ini menggunakan energi matahari dan angin untuk menggerakkan mesin-mesin di kegiatan tambang.
- PES dapat menghemat biaya operasional sebesar Rp 1,5 miliar per tahun
- Proyek ini juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 10.000 ton per tahun
Tidak hanya itu, Indonesia juga telah melihat peningkatan dalam pengembangan teknologi panel surya. Misalnya, perusahaan seperti PT Sarana Multi Energi (SME) yang menawarkan layanan pembangunan sistem energi terbarukan kepada industri-industri di seluruh negeri.
Contoh Keberhasilan Teknologi Hijau
Saat ini, perusahaan seperti Tesla dan Panasonic telah meluncurkan kerjasama untuk membangun pabrik baterai lithium-ion di Cikarang, Bekasi. Pabrik ini akan menjadi salah satu pabrik baterai terbesar di Asia Tenggara.
Hal ini menunjukkan bahwa teknologi hijau tidak hanya memiliki potensi besar untuk menghemat energi dan mengurangi polusi, tetapi juga dapat membantu meningkatkan kinerja industri secara keseluruhan.
Berbagai Program yang Dapat Dilakukan
Untuk meningkatkan pengembangan teknologi hijau di Indonesia, pemerintah telah meluncurkan beberapa program. Salah satunya adalah program “Indonesia Energy Transition” (IET) yang bertujuan untuk mengembangkan energi terbarukan menjadi sumber energi utama di Indonesia.
- IET memiliki tujuan untuk meningkatkan kontribusi energi terbarukan dari total konsumsi energi di Indonesia sebesar 23% pada 2025
- Program ini juga berfokus untuk mengembangkan infrastruktur dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung pengembangan energi terbarukan.
Dengan demikian, Indonesia dapat meningkatkan keseimbangan energi dan mengurangi dependensi pada sumber energi fosil. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjaga keseimbangan lingkungan.